Bismillahirrahmaanirrahiim. Sebelum membaca artikel ini, coba lihat
video di bawah ini. Amati dengan baik, kalau perlu diulang-ulang. Bagus
juga kalau mau melihat video sejenis dari berbagai tempat yang lain.
KOMENTAR:
[1]. The Harlem Shake adalah sejenis demam tontonan yang menyebar melalui Youtube ke seluruh dunia, melalui fasilitas internet, ponsel, blackberry, ipad, dan seterusnya. Ini termasuk jenis budaya baru yang tersebar melalui sarana-sarana gadget.
[2]. The Harlem Shake pada dasarnya merupakan bentuk “kreativitas balasan” yang dilakukan orang-orang Amerika, setelah sebelumnya beredar model tarian “Gangnam Style” yang dibawakan penari Korea. Seolah Amerika tidak mau kalah, sehingga mesti membuat model baru yang bisa menyaingi Gangnam. Artis India, Shahru Khan, juga merintis demam tarian kolektif ala India; tetapi gaungnya kurang.
[3]. Baik Harlem Shake maupun Gangnam, sebenarnya mengandung satu pesan filosofis yang sangat kuat, yaitu: agar umat manusia mempermalukan dirinya, menistakan dirinya, membuang kewibawaan dan kehormatannya. Upaya penistaan diri itu dilakukan melalui tarian-tarian yang tidak terhormat, memalukan, serta mencerminkan selera budaya rendah. Hal ini mengingatkan pada tarian-tarian kaum paganis di sekitar altar-altar pemujaan dewa mereka.
[4]. Nama Islam atau Muslim, tidak boleh dikaitkan dengan hal-hal hina semacam itu. Islam memiliki integritas, jati diri, dan identitas moral sendiri; berbeda dengan ritual kehinaan yang dilakukan kaum paganis dan durhaka. Nabi Saw mengatakan: Al Islamu ya’lu wa laa yu’la (Islam itu tinggi, tidak ada yang lebih tinggi darinya). Dengan menempelkan nama Islam/Muslim pada produk tari-tarian penista diri itu, kita telah ikut merendahkan agama sendiri.
[5]. Dalam riwayat lain Nabi Saw pernah bersabda, kurang lebih: “Lattatab’na sunanun man kaana min qablikum syibran bi syibrin, dziraan bi dzirain, hatta idza dakhalu hujra dzabbi la dakhaltumuhu” (benar-benar kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian –Yahudi dan Nasrani– setapak demi setapak, sehasta demi sehasta, hingga ketika mereka masuk lubang kadal gurun pun, kalian akan mengikuti juga). Tersebarnya tarian “Harlem Shake Muslim” atau “Gangnam Style Muslim” dan sejenisnya, adalah bukti kebenaran sabda Nabi Saw tersebut.
[6]. Banyak orang salah memaknai kata KREATIVITAS. Menurut mereka, dengan mengambil ruh tampilan orang kafir, lalu dipoles disana-sini, lalu diberi label Islam/Muslim; itu sudah dianggap kreatif. Misalnya, seseorang membeli laptop keluaran Apple, lalu logo resmi laptop itu disingkirkan, kemudian diganti gambar korma, lalu diberi nama “Korma”; hal demikian sudah disebut kreatif. Yang begitu sih bukan kreatif, tetapi: maksain, norak, dan kelihatan tidak punya ide original. Cobalah bikin yang asli, genuine, benar-benar kreatif, tidak nabrak-nabrak konsep tata-nilai Islam. “Jangan jadi bebek!” kata seorang penulis.
[7]. Kalau kita membawa syiar adzan, shalat berjamaah, dan seterusnya; mestinya harus bersifat universal, tidak dikotak-kotak oleh identitas partai politik. Adzan adalah untuk semua kalangan Muslim, sebagaimana shalat berjamaah juga untuk semua kalangan Islam. Jangan menyempitkan makna agama ke ruang partai politik yang terbatas dan pragmatis.
Terimakasih, semoga yang sedikit ini bermanfaat dan ikut mencerahkan. Amin Allahumma amin.
oleh: Abu Muhammad Waskito
ini cara pekaes ngundang adzan kah???
ReplyDeleteniat dan cara nya kok, nggak singkron yaks??
kalo menurut saye sih ini kreatif,.,.
ReplyDeletemungkin tulisan i love PKS nye tuh mw bilang bahwe mereke tuh orang PKS bukan orang PDI,.,. Prawi hadist nye bang,.,. tolong di cantolkan juga,.,.
yang buka bajunye tuh yang ngggak bagus,.,. mending badannye bagus,.,. buncit.,.,.
na'am, sangat kreatif.. namun bukan dalam segi dakwah, melainkan dalam segi MENCARI SUARA...
Deleteini baru yg ikhwannya harlem shake, belum lagi kisah akhwat2 PKS yg beberapa minggu yg lalu disuruh gangnam style di tempat umum.... kreatif kah seperti itu?? ana malas mau angkat beritanya...
perawi dari hadits yg ana kutip diatas? na'am, afwan jika ana tidak menulisnya secara lengkap..
Telah bercerita kepada kami Sa'id bin Abu Maryam telah bercerita kepada kami Abu Ghassan berkata, telah bercerita kepadaku Zaid bin Aslam dari 'Atha' binYasar dari Abu Sa'id radliallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam besabda: "Kalian pasti akan mengikuti kebiasaan-kebiasaan orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta hingga seandainya mereka manempuh (masuk) ke dalam lobang kadal gurun, kalian pasti akan mengikutinya". Kami bertanya; "Wahai Rasulullah, apakah yang baginda maksud Yahudi dan Nashrani?". Beliau menjawab: "Siapa lagi (kalau bukan mereka) "
diantum bisa menemukannya di Kitab hadits bukhari, bahkan ada di tiga tempat jika ana tidak salah, salah satunya ada di Bab : Hadits-hadits yang meriwayatkan tentang para Nabi, Pasal : Bani Israil
di kitab sunan yg lain juga ada.. insyallah..