Kaum Muslimin-Muslimat, Mukminin-Mukminat dimana pun Anda berada.
Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakaatuh.
Saudaraku rahimakumullah, dalam setahun terakhir ini negeri kita,
terutama di Pantai Barat Sumatera, banyak kedatangan tamu-tamu kaum
Muslimin Rohingya. Mereka terusir dari negerinya setelah mengalami
pembantaian, pembunuhan, genosida, pengusiran secara massif oleh kaum
Budha di Myanmar (Burma). Demi menyelamatkan diri, keluarga, dan
kehidupan mereka menempuh perjalanan lautan yang sangat berbahaya.
Alhamdulillah, sebagian sampai di Indonesia, ada yang sampai di Aceh,
Sumatera Utara, dan lainnya.
Nasib saudara-saudara kita Muslim Rohingya itu sangat mengenaskan. Di
negerinya mereka dibunuh, diusir, jadi sasaran kezhaliman. Ketika masuk
ke wilayah Bangladesh, pemerintah disana juga tidak ramah. Mungkin
karena sama-sama miskin, kaum Banggali tidak menerima masuknya Muslim
Rohingya. Kemudian mereka terlunta-lunta di lautan, ada yang tenggelam,
kelaparan, meninggal di jalan, dan seterusnya.
Anehnya, ketika mereka masuk ke negeri kita, dengan tujuan ke Australia; kita tidak bersikap baik kepada tamu-tamu Rasulullah
ini. Karena mereka adalah Muslim, fakir-miskin, terusir dari negerinya,
terlunta-lunta karena mengikuti agamanya. Rasulullah Saw sangat
perhatian terhadap nasib kaumnya itu, meskipun secara keagamaan mereka
masih minim. Setidaknya mereka adalah Muslim, menjadi korban kekerasan
karena agama, dan mereka dalam SAFAR (sebagai Ibnu Sabil).
Kita kaum Muslimin tidak menerima mereka, tidak memberi bekalan dan
bantuan atas penderitaan mereka. Kita tak melindungi mereka. Negeri kita
yang kaya-raya ini seolah tidak memiliki apa-apa untuk dibagi dengan
kaum Muslimin Rohingya. Kekayaan negeri ini adalah rizki dan anugerah
Allah, tapi kita seolah memonopoli semua itu. Mengapa tidak kita berikan
bantuan, berikan perbekalan, atau berikan perlindungan kepada mereka?
Setidaknya, kalau kita tak mau menerima mereka, janganlah mempersulit
perjalanan mereka untuk mencari penghidupan di muka bumi ini.
Sangat menyedihkan kala kita membiarkan Muslim Rohingya, menahan
mereka agar tidak meneruskan perjalanan laut, sementara kita sendiri tak
mau membantu mereka. Apa nanti yang akan kita katakan kepada Nabi Saw
kalau beliau bertanya tentang Muslim Rohingya ini? Mereka adalah bagian
dari kata beliau: Ummati, ummati, ummati (ummat ku).
Setiap Mukmin terikat sikap saling tolong-menolong dengan sesamanya. Allah Ta’ala berfirman: “Innamal mukminuna wal mukminati ba’dhuhum auliya’u ba’dhin” (bahwa orang Mukmin laki-laki dan Mukmin wanita itu, satu sama lain saling tolong-menolong).
Nabi Saw juga bersabda: “Al Muslimu akhul Muslimi, laa yazhlimuhu wa laa yuslimuhu” (Muslim itu saudara Muslim yang lain, tak boleh menzhaliminya atau membiarkannya dizhalimi).
Nabi Saw juga bersabda: “Wallahu fi ‘aunil abdi idza kaanal ‘abdu fi ‘auni akhih” (dan Allah itu akan senantiasa menaungi seorang hamba selama hamba itu menaungi saudaranya).
Kami ingatkan kaum Muslimin untuk mendesak pemerintah Pusat dan
pemerintah daerah, termasuk otoritas pemerintahan di Aceh, agar mereka
membantu kaum Muslim Rohingya, memberi bantuan pangan dan kesehatan;
memberi tempat bernaung dan berteduh sementara kepada mereka; serta
membiarkan mereka meneruskan perjalanan, jika mereka bermaksud menuju
negara lain; atau membantu mereka kembali ke negerinya, kalau kita
benar-benar tak mampu membantu.
Kita tak akan mati dengan berbagi riszki kepada Muslim Rohingya; kita
tak akan miskin dengan memberi mereka bantuan makan dan obat-obatan;
kita tak akan hancur karena memberi mereka tempat berteduh dan
perlindungan (suaka).
Andaikan kita abaikan mereka, kita berlaku zhalim atas mereka, lalu
bagaimana kelak kita akan menghadapi Allah Ta’ala dan kesaksian
Rasul-Nya Shallallah ‘Alaihi Wasallam?
http://indonesia4rohingya.org/rekening-donasi-rohingya-arakan/
Selain kita perlu terus gaungkan seruan pembubaran DENSUS 88
(adzabullahu ‘alaihim wa li kulli ansharihim), dukung perjuangan Ahlus
Sunnah di Suriah; kita juga perlu memberi perhatian dan dukungan
terhadap kaum fakir-miskin Muslim Rohingya ini. Tunjukkan kepada mereka,
bahwa kita bersaudara dan saling tolong-menolong di bawah bendera: Laa ilaha illa Allah, Muhammad Rasulullah.
Saudaraku, andaikan kita tak mau menolong mereka, karena saking
bakhil-nya hati dan jiwa kita; setidaknya, biarkan mereka (Muslim
Rohingya) bebas untuk mencari jalan kemana saja mereka ingin menuju.
Bumi Allah ini luas, kalau di Indonesia mereka tak dapat penghidupan,
insya Allah di tempat lain mereka akan mendapat rahmat Allah. Amin ya
Mujibas sa’ilin.
Jangan sampai Anda bakhil untuk membantu; tetapi malah menyusahkan
mereka, semata untuk memuaskan perasaan kaum kafirin yang tidak mau
kedatangan mereka di negerinya.
Allahummanshur Muslim Rohingya aina maa hum. Allahummanshurhum ‘ala
kulli ‘aduwwihim wa musykilati hayatihim. Allahummarzuq lahum salamah wa
‘afiyah min kulli zhulmi wal fasad wal harabah wal qatlil kuffar.
Allahumma yassir lahum umurahum, warzuq lahum rizqan hasana wa nashran
mubina wa hayatan sa’idah. Allahumma dammir ‘alal kuffari budhisiyah fi
Myanmar tadmira, zalzil hayatahum zilzalan abada abada, wa farriq
ahzabahum firoqatan katsira, wa anzil lahum hizyun syadid wa buka’un
alim. Allahummaqtha’ kulli zhalimina fihim ‘ala aidihim wa rijlaihim
hatta laa yastathi’una bi kasabin syai’in fi hadzihi hayatid dunya. Amin
Allahumma amin ya Mujibas sa’ilin. Wa shallallah ‘ala Rasulillah
Muhammad wa ‘ala alihi wa ashabihi ajma’in.
Tolonglah Muslim Rohingya, agar Allah menolong kehidupanmu. Mereka itu tamu Rasulullah di negeri kita.
Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakaatuh.
(Abu Muhammad Waskito)
0 comments:
Post a Comment